Sunday, July 10, 2011

Diajak Kenalan “Sesosok Wanita”

Berbeda dengan tugas mata kuliah jurnalisme online (Ju On) yang biasanya, tugas yang diberikan dosen untuk memenuhi tugas akhir semester kali ini membuat pengalaman yang berkesan untukku. Mulai dari uji nyali waktu tengah malam di Gedung DR-G Fakultas Kedokteran Unair, berguru pada guru spiritual FK unair yaitu Pak Nandar, hingga dijailin oleh makhluk halus. Aku akan menceritakan mitos tentang penampakan hantu wanita di ruang biomedik gedung DR-G yang telah ku alami sendiri.

Bermula pada hari Selasa (05/07) aku dan tiga orang temanku, yaitu Manda, Ilmi’, dan galih berangkat menuju kampus A Unair untuk mencari mitos-mitos guna menyelesaikan tugas akhir Ju On. Sore itu kami berempat mondar-mandir keliling kampus A dan bertanya kesana-kemari tentang mitos-mitos horor yang ada di kampus A. Mulai dari petugas kebersihan, staf, hingga satpam kami interogasi satu per satu. Berdasarkan cerita yang aku dengar dari beberapa orang tersebut, ternyata memang benar bahwa di kampus A adalah sarangnya makhluk halus dan sering menampakkan diri pada manusia.

Dari mereka aku mendapatkan cerita mistis tentang adanya pasar setan yang terletak di belakang perpus, naga besar yang menguasai kampus A, tiga pocong yang biasa eksis di sekitar ruang propadus, nonik belanda cantik yang sering mondar-mandir di sekitar ruang sidang A, dan masih banyak lagi cerita lainnya yang membuat seluruh badanku merinding karena takut. Meskipun merasa ketakutan gara-gara beberapa cerita tersebut, aku merasakan ada sesuatu yang kurang, karena sebenarnya yang aku inginkan tak hanya sekedar itu belaka. Aku justru ingin membuktikan sendiri mitos-mitos yang menumbuhkan roma wingit itu.

Berangkat dari sebuah passion itulah, dua hari kemudian aku memberanikan diri untuk bertandang kembali ke kampus yang kata orang tempatnya mahasiswa pintar itu. Sekitar jam setengah 10 malam aku menyusul kelima temanku yang sedari sore membuktikan mitos-mitos horor yang ada di sana. Rupanya kedatanganku telah ditunggu oleh dua orang temanku yaitu Shima dan Tigor serta seorang penjaga malam FK Unair, yaitu Pak Puji dan Pak Didik. Selain itu terdapat Pak Nandar yang menjadi guru spiritual FK Unair. Langsung saja aku ikut ngobrol dengan mereka di taman dekat gasebo tengah. Di tengah obrolan, Pak Nandar menceritakan pengalaman spiritualnya selama dia hidup. Pak Nandar juga memberitahukan kepada kami makhluk apa saja yang bersarang di kampus A.

Setelah berbincang-bincang sebentar, Pak Nandar menantangku untuk menyusul ketiga temanku yang sedang melakukan uji nyali di Gedung DR-G lebih dulu, yaitu Dheo, Galih, dan Ecez. Perasaan bimbang dan takut pun menyelimutiku. Dengan sedikit paksaan dari Pak Nandar dan Pak Didik serta rasa penasaranku, aku langsung memberanikan diri melangkahkan kakiku menuju gedung itu dan menghilangkan rasa takutku.

Satu demi satu anak tangga aku naiki hingga pada anak tangga terakhir yang ternyata berujung  di lantai 2. Sesaat setelah menginjakkan kakiku disana mataku langsung tertuju lurus ke depan tepatnya pada pintu kaca besar yang membuat perasaanku tidak karuan. Aku menghabiskan waktu detik demi detik dengan duduk di dekat pintu kaca besar yang menghubungkan antara ruang Biomedik dengan koridor lantai 2 sesuai dengan perintah Pak Nandar sebelum aku berangkat uji nyali. Tapi entah kenapa aku merasakan ada sesuatu yang sedang mengamatiku dari balik pintu kaca itu.

Layaknya setan penasaran, rasa penasaran menuntunku untuk memberanikan diri melihat apa yang ada di balik pintu kaca itu. Namun setelah aku berdiri tepat di depannya, perasaan merinding kembali menyelimuti sekujur tubuhku. Entah kenapa kali ini perasaan takutku lebih besar dari yang sebelumnya. Setelah aku melihat langsung apa yang ada di balik pintu kaca, pikiranku sedikit lega sebab aku tidak melihat penampakan makhluk halus di sana.

Setelah itu aku berjalan-jalan sebentar di sekitar koridor lantai 2 gedung dan kemudian duduk lagi di dekat pintu kaca itu. Sekitar 10 menit berselang aku memberanikan diri lagi untuk melihat kembali apa yang ada di balik pintu kaca. Memang benar apa yang ada di balik pintu kaca itu membuatku penasaran.
Sama seperti sebelumnya, perasaan takut kembali menghampiri diriku ketika langkah kakiku mulai bergerak menuju ke arah pintu kaca ruang biomedik tersebut. Sungguh bukan kepalang, rasanya darahku mengalir deras dari kepala menuju sekujur tubuh ketika aku melihat kembali lorong dalam pintu kaca itu.

Sesaat setelah memacu adrenalin dengan apa yang ada di balik pintu kaca itu, terdengar suara langkah kaki yang turun dari lantai 3. Suara langkah kaki itu muncul dari Dheo, Galih, dan Ecez yang turun karena mereka merasa suasana di lantai 3 sudah tidak kondusif lagi. Banyak suara-suara yang mereka dengarkan tepat di lantai atas tempat uji nyali yang aku lakukan. Aku pun ikut turun dengan mereka setelah sekitar 15 menit uji nyali di lantai 2.

Sesampai di taman, kami langsung duduk bersama Pak Nandar dan yang lainnya. Rasa takut yang kami selama uji nyali berbuah pertanyaan yang bertubi-tubi aku berikan kepada Pak Nandar dan Pak Didik. Namun beberapa kali aku bertanya tentang makhluk di balik pintu kaca tersebut kepada Pak Nandar dan Pak Didik selalu saja pertanyaanku tidak ada yang dijawab. Setelah beberapa saat berbincang-bincang Pak Nandar menyuruh kami pulang.

Dua hari setelah uji nyali (09/07), aku dan galih kembali menemui Pak Nandar di kampus A. Setelah saling menyapa, pertemuan kami dilanjutkan dengan mengobrol sambil berjalan menuju Ruang Biomedik. Setelah sampai di depan pintu kaca ruang biomedik Pak Nandar memberitahukan tentang sesuatu yang ada di balik pintu kaca menyeramkan tersebut. Bapak setengah baya itu mengatakan bahwa ada sesosok wanita yang memang bertempat di balik pintu kaca itu.

Betapa syoknya aku ketika Pak Nandar mengucapkan sepenggal kalimat di akhir pertemuan. Ternyata sesosok wanita itu ingin bertegur sapa denganku. Ya, wanita itu ingin mengenalku. Hanya saja dia yak berani menampakkan wujudnya ke diriku. Mungkin karena malu-malu kucing. Apakah dari teman-teman ada yang berminat? (bim)

Berikut adalah foto dan video langsung dari TKP

 Gedung DR-G Tempat Uji Nyali

 Lorong Menuju Gedung DR-G

 Tangga Menuju Lantai 2 Gedung

 Terlihat Pintu Kaca Di Lantai 2

Ruang Biomedik Tempat Hantu Wanita

Video wawancara dengan Pak Nandar


Bimoadi Wicaksono/070915040


No comments:

Post a Comment