Sunday, July 10, 2011

Mbak Santi yang Eksis


“Hati-hati ada mbak Santi”, kata-kata itu yang sering dilontarkan teman-teman untuk menakut-nakuti yang lain. Ya, cerita tentang makhluk halus bernama mbak Santi yang katanya ada di gedung A lantai 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga ini memang sudah banyak diketahui oleh mahasiswa FISIP. Aku jadi penasaran tentang bagaimana cerita awal tentang keberadaan makhluk halus tersebut.

Jumat (8/7) saya bertemu dengan seorang dosen Antropologi yaitu Drs. Djoko Adi P. M,Si untuk bertanya-tanya tentang cerita-cerita mistis yang ada di FISIP UNAIR. Ada beberapa cerita yang ia ceritakan kepada saya. Awalnya saya menanyakan tentang keberadaan makhluk halus yang cukup eksis dikalangan warga FISIP yaitu mbak Santi.

“Iya,memang ada makhluk halus berwujud wanita di FISIP dan memang katanya bernama mbak Santi, dia tinggalnya di kamar mandi perempuan lantai 2.” Ujar pria yang akrab dipanggil Pak Djoko ini. Menurut penjelasan beliau, dulu beliau pernah dengar cerita tentang mbak Santi ini dari Mbah Tarjo yang dulu merupakan satpam di UNAIR. Mbah Tarjo yang sekarang sebagai RT di kelurahan airlangga ini menceritakan ke Pak Djoko kalau memang ada makhluk halus di FISIP.

Pria kelahiran Blitar, 16 November 1962 ini menjelaskan juga kalau mbak Santi ini tidak mengganggu. Mbak Santi ini hanya ingin FISIP bersih, khususnya kamar mandinya.”Paling kalau tidak bersih kamar mandinya kadang suka terdengar suara orang sedang menyapu pada malam hari.” Tambah bapak dua orang anak ini.

Setelah mendengar cerita dari Pak Djoko itu saya masi penasaran dari mana sih awalnya ada mbak Santi itu. Lalu saya menanyakan hal tersebut ke Pak Djoko. sebelum ia menceritakan cerita awalnya, ia berkata bahwa cerita ini juga ia dengar dari beberapa sumber. Ia tidak bisa memastikan bahwa cerita ini benar atau tidak.

Awalnya, ia menceritakan bahwa dulu sebelum dibangun Universitas Airlangga merupakan tambak-tambak. Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum merupaka gedung yang pertama kali dibangun. Dan pada saat itu sebelum FISIP dibangun, lahan FISIP merupakan dam air yang cukup dalam. Pada saat itu ada cerita bahwa ada seorang wanita yang tenggelam di situ dan akhirnya meninggal. “Mungkin arwah wanita itu yang sekarang dikenal sebagai mbak Santi di FISIP, saya juga kurang tahu benar atau tidak. Itu sih menurut cerita yang dengat dari orang-orang yang sudah lama tinggal disekitar sini.” Jelas Pembina UKM Menwa ini.

Setelah saya merasa sudah cukup mengetahui informasi asal mula mbak Santi, saya menjadi ingin tahu ada cerita apa lagi di gedung FISIP itu. Dosen yang sudah mengajar selama 23 tahun ini menceritakan kalau dulu pernah ada penjaga malam yang bernama Nur Ali yang sekarang sudah pensiun, beliau dulu setiap malam selalu kesulitan untuk menutup dan mengunci pintu ruang antropologi. Padahal kalu pintu-pintu lainnya gampang dan ringan untuk ditutup dan dikunci. “ Pintu antro itu selalu terasa berat kalau mau ditutup.” Ujar Pak Djoko.

Selain pintu terasa berat jika ingin ditutup, Pak Djoko juga deberitahu oleh Pak Nur Ali kalau dulu ia juga pernah ketika sedang mematikan lampu ruang antro yang saklarnya berada didalam ruangan, tiba-tiba ada terdengar suara orang yang mengatakan “lapo dipateni? (kenapa dimatikan?)”, padahal pada saat itu tidak ada siapa-siapa hanya Pak Nur Ali saja seorang diri.

Selain mendengar cerita dari orang-orang sekitar yang di kenal oleh Pak Djoko, beliau juga menceritakan pengalamannya sendiri kepada saya. “Ini kejadian yang terjadi pada tahun 1990”, begitulah ia memulai ceritanya. Pembina UKM Menwa sejak tahun 1991 hingga sekarang ini menceritakan bahwa pada waktu itu ia harus lembur dengan Pak Dugis, dosen HI untuk menyelesaikan tugas yang terkait dengan Dies Natalis Unair. Setelah Pak Dugis masuk keruangan HI, Pak Djoko ini masih berada di lantai 2 FISIP mendengarkan suara orang yang sedang berjalan, tetapi tidak terlihat secara fisik.

Penasaran, itulah yang dirasakan Pak Djoko pada saat itu sehingga ia memutuskan untuk mengikuti kemana arah suara itu berjalan. “Pertama turunnya itu di tangga FISIP bagian utara yang deket absen itu, nah itu suaranya turun. Suaranya seperti sandal plek..plek..plek.. begitu” ujarnya. Lalu suara itu diikutinya terus dan suaranya mengarah ke kamar mandi dekat ruang kemahasiswaan. Setelah diikuti terus, lama-lama suara itu menghilang. “Itu kejadiannya sekitar jam 12 malam dan berlangsung 10 menitan karena jalannya pelan-pelan.” Tambahnya.

Ternyata tidak hanya sekali saja Pak Djoko mengalami kejadia tersebut. ia menceritakan kepada saya kalau waktu itu pernah pada malam hari juga ia mendengar suara langkah kaki. “awalnya itu terdengar dari ruang komunikasi lama yang sekang menjadi ruang politik,” jelasnya. Kali ini, suara yang di dengar oleh Pak Djoko mengarah ke kamar mandi perempuan lantai 2 yang letaknya di dekat ruang IIP.

Kejadian yang terakhir ia rasakan yaitu sekitar satu bulan yang lalu. “ini kejadiannya di ruang antro, padahal waktu itu tidak ada yang merokok, kalaupun ada pasti merokok diruang ruangan.” Ujarnya. Pagi itu sekitar pukul 06.30 dan disana masih sepi sekali, Pak Djoko dan dua temannya membau abu rokok tepat di pintu masuk antro. Padahal pada saat itu tidak ada yang merokok sama sekali.

Menurut dari kejadian yang diceritakan Pak Djoko, ia selama ini hanya sekedar mendengar suara langkah kaki, dan mencium aroma-aroma yang seharusnya tidak ada. Lalu saya menanyakan apakah ia pernah melihat wujudnya secara langsung. “Kalau di FISIP saya belum pernah melihatnya secara langsung, hanya sekedar suara-suara saja. Tetapi kalau di luar FISIP sudah sering.” Begitu penjelasannya.

Sebenarnya masih banyak cerita-cerita mistis yang ada di FISIP tetapi menurut saya ini sudah cukup karena saya sendiri juga takut mendengarkannya. Menurut Pak Djoko, pasti dimana-mana ada makhluk halusnya. Mereka tidak mengganggu jika kita juga tidak mengganggu mereka. Mereka menampakkan diri atau mengeluarkan suara-suara tertentu itu hanya untuk menunjukkan kalau mereka itu ada.


Kartika Wulan Ningrum - 070915038

No comments:

Post a Comment