Friday, July 8, 2011

Ngintip Hantu di Fakultas Farmasi


Kuntilanak, tuyul, genderuwo, atau pocong, pasti nama-nama hantu tersebut bukan lagi hal yang asing di telinga kita. Sejak kecil, kita pasti sudah sering sekali mendengar nama-nama hantu yang memang pamornya sangat tinggi di kalangan masyarakat umum tersebut. Banyak mitos atau cerita tentang hantu-hantu tersebut, seperti kuntilanak yang suka tinggal di pohon besar dan menculik anak-anak, atau pocong yang muncul karena tali pocongnya yang lupa dilepas saat dikuburkan. Walaupun banyak yang mengaku takut dengan hal-hal yang berbau hantu, tapi tidak sedikit dari kita yang akan bersemangat bila diminta menceritakan pengalaman-pengalaman menyeramkan yang berhubungan dengan hantu.
Tempat-tempat yang dianggap angker pun tidak jarang dijadikan ajang adu nyali atau dijadikan alat untuk membuktikan keberadaan hantu-hantu tersebut. Seperti rumah atau gedung kosong yang sudah lama tidak ditinggali penghuni pasti akan menjadi sasaran empuk untuk ajang adu nyali atau menjadi sumber yang menarik untuk cerita hantu. Akan tetapi, tidak hanya rumah atau gedung kosong saja yang kaya dengan cerita hantu, pasti di rumah kalian masing-maing mempunyai cerita seram tentang hantu. Bahkan saat sekolah pun kita pasti sering bercerita tentang keangkeran yang ada di sekolah kita.
Kali ini aku akan ajak kalian mengintip salah satu gedung yang ada di Universitas Airlangga. Gedung fakultas farmasi Universitas Airlangga yang terletak di Kampus B ini ternyata menyimpan banyak sekali cerita menyeramkan yang ada di gedung tersebut yang bisa membuat bulu kuduk kita berdiri karena seram. Hal tersebut bukan hanya isapan jempol atau sekedar karangan mahasiswa atau orang-orang yang ada di fakultas tersebut, tapi banyak sekali saksi yang pernah mengalami sendiri pengalaman menyeramkan selama di fakultas tersebut.
Pertama, aku akan mengajak kalian berkunjung di sebuah lorong pendek yang terletak di lantai satu, lorong tersebut menuju kantin fakultas farmasi. Bahkan sebenarnya, saat siang pun lorong tersebut terasa cukup menyeramkan. Saat kita pertama kali melewati lorong tersebut, rasanya ada hawa seram disekitar lorong tersebut. Nyatanya hawa seram tersebut memang benar. Menurut Sugeng, seorang pegawai teknisi fakultas farmasi, dirinya sering sekali dibuat takut sekaligus jengkel dengan ulah hantu yang ada disana. Hal tersebut bermula saat Sugeng sedang mengganti lampu yang ada di lorong tersebut, saat akan beranjak pergi, lampu-lampu yang baru saja dipasang tersebut tiba-tiba berkedip-kedip lalu mati. Lalu Sugeng coba untuk mengecek lampu tersebut ternyata tidak ada yang salah dengan lampu tersebut. Keesokan harinya, hal tersebut terulang lagi dan Sugeng pun harus mengganti lampu yang baru tersebut hingga lima kali.
Lalu sekarang kita akan beranjak ke lantai dua. Menurut mahasiswa dan para petugas, lantai dua adalah salah satu tempat paling menyeramkan yang ada di fakultas tersebut. Hal tersebut karena banyak kejadian-kejadian aneh yang dialami mahasiswa atau petugas saat berada di lantai dua. Yang pertama adalah laboratorium peskripsi. Saat kita menaiki tangga menuju lantai dua, kita akan dapat langsung melihat laboratorium yag tempatnya memang tidak jauh dari tangga. Menurut salah satu mahasiwa tingkat akhir, laboratorium tersebut adalah tempat berkumpulnya makhluk-makhluk gaib yang ada di fakultas tersebut.
Mahasiswa tersebut tahu karena dia memang mempunyai indera keenam dan hal tersebut juga diketahui oleh teman-temannya. Satu malam saat akan menyelesaikan tugas untuk skripsinya, mahasiswa tersebut tidak sendirian di laboratorium tersebut. Menurutnya banyak sekali hantu yang memperhatikannya dirinya selama berada di laboratorium tersebut. Awalnya yang hanya sekedar memperhatikan, rupanya hantu-hantu tersebut mulai berani untuk mencoba mendekatinya. Masih mencoba bertahan karena harus segera menyelesaikan tugas untuk skripsinya, akhirnya mahasiswa tersebut merasa tidak tahan saat salah satu hantu berani berdiri tepat di depan meja mahasiswa tersebut duduk.
Tangga Lantai 2
Kita beralih ke salah satu tempat paling menyeramkan setelah laboratorium yang ada di lantai dua, yaitu sebuah tangga yang berada di lantai dua dan lantai tiga dan laboratorium biotek yang ada di lantai tiga. Peristiwa ini terbilang cukup baru karena baru terjadi hari senin lalu. Juadi, seorang satpan yang bertugas malam menuturkan, saat itu dirinya sedang menemani mahasiswi tingkat akhir yang sedang melakukan percobaan di laboratorium biotek, Ovi, begitu mahasiswi tersebut bisa dipanggil. Saat Ovi sedang sibuk dengan percobannya, tiba-tiba Juadi dan mahasiswi tersebut mendengar suara seorang wanita yang sedang menangis. Juadi semakin yakin kalau dia tidak sedang berkhayal karena bukan dia seorang saja yang mendengar suara tersebut, tapi mahasiswi itu juga mendengar suara tersebut.
Lab. Biotek
Ovi pun bercerita kalau dia pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan saat sedang melewati tangga yang ada di antara lantai tiga dan lantai dua. Sebenarnya kejadian tersebut sudah cukup lama terjadi, yaitu saat dia masih semester lima. Ceritanya, saat itu dia sedang menuruni tangga menuju lantai dua. Tapi saat kakinya akan melangkah, seperti ada yang menahan salah satu kakinya dan menyebabkan dia jatuh di tangga tersebut. Untung saja Ovi tidak berada di awal anak tangga sehingga dia tidak jatuh dari tempat yang terlalu tinggi dan kakinya hanya terkilir.
Kita lanjut lagi ke lantai empat, ceritanya, seorang pegawai cleaning service, Dian dan seorang temannya melihat sepasang sosok laki-laki dan perempuan yang sedang melihat Dian dan temannya yang sedang membersihkan ruangan di lantai empat. Tapi saat dilihat, tidak ada siapa-siapa di lantai empat saat Dian dan temannya sedang bertugas.Menurut Juadi, kalau memang tertarik untuk melihat sendiri hantu-hantu tersebut, kita disarankan datang pada waktu antara magrib dan sebelum isya’ atau datang saat pukul sebelas malam ke atas. Bahkan staf fakultas farmasi yang semalam mengantarku berkeliling mengatakan kalau jika memang ada yang tertarik untuk berkeling fakultas farmasi saat malam, satpam yang bertugas akan dengan senang hati mengantarkan kita. Mau coba?

5 comments: