Saturday, May 14, 2011

Berusaha Ungguli Fasilitas Wi-Fi Perpustakaan Kampus B


LENGKAP: Fasilitas komputer untuk mengakses jurnal dan e-book di perpustakaan kampus C Unair

Akses Wireless-Fi(Wi-Fi) memang paling dicari. Apalagi pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana setiap jengkal kehidupan selalu dijejali teknologi canggih. Tak heran akses internet tak bisa terelakkan bagi hampir semua lapisan msyarakat, terutama para pelajar/ mahasiswa. Oleh karena itu, setiap sekolah dan universitas pasti berlomba-lomba untuk melengkapi akses yang satu ini.
            Seperti pada Universitas Airlangga Surabaya yang memasang akses Wi-Fi di beberapa spot tertentu. Diantaranya adalah di masing-masing fakultas dan perpustakaan. Akses Wi-Fi yang dipasang pada tiap fakultas biasanya hanya digunakan oleh mahasiswa di fakultas itu sendiri. Berbeda dengan akses Wi-Fi di perpustakaan, yang bisa diakses oleh seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas.
            Hal itu yang membuat akses Wi-Fi di perpustakaan lebih dibatasi. Tidak semua situs bisa dibuka bila menggunakan akses Wi-Fi perpustakaan, seperti video streaming, serta situs lain yang membutuhkan banyak kuota lebih saat mengakses. Akses Wi-Fi di perpustakaan memang lebih dirancang untuk menunjang pendidikan. Seperti di perpustakaan kampus B misalnya. Disana disediakan satu ruangan khusus yang diperuntukkan bagi mahasiswa untuk mengakses Wi-Fi. Ruangan full AC dengan beberapa meja panjang dan kursi itu buka setiap hari senin sampai jumat, mulai pukul 08.00 pagi sampai 03.00 dini hari.
SERIUS TAPI SANTAI: Suasana lesehan ruang Wi-Fi yang nyaman, bisa membuat pengunjung nyaman saat mengakses internet.

            Perpustakaan kampus merupakan pusat akses Wi-Fi dari semua perpustakaan di Unair, mulai dari kampus A serta kampus C. Acces point yang digunakan di perpustakaan terdiri menjadi dua macam, yaitu dengan password dan tanpa password namun melalui registrasi. Di kampus B menggunakan acces yang kedua, dimana mahasiswa yang akan menggunakan akses Wi-Fi harus mendaftarkan laptopnya terlebih dahulu dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa(KTM). “Satu KTM hanya bisa digunakan untuk satu laptop dan handphone. KTm harus milik sendiri, tidak boleh pinjam teman. Itu dilakukan unuk mempermudah pengontrolan akses tiap pengunjung” terang Andre, petugas TI perpustakaan kampus B Universitas Airlangga.
            Sistem itu juga berlaku di perpustakaan kampus A dimana mahasiswa harus mendaftar terlebih dahulu. Berbeda dengan acces point yang digunakan di kampus C, yang menggunakan sistem kedua, namun alur registrasi pada server diubah mode off. Jadi, siapapun mahasiswa unair bisa langsung memakai akses Wi-Fi tanpa perlu registrasi terlebih dahulu. Hal itu dikarenakan belum tersedianya Sumber Daya karyawan bagian yang menangani registrasi Wi-Fi pada perpustakaan kampus C. Pasalnya akses Wi-Fi di perpustakaan kampus C masih tergolong baru dan sedang dalam tahap pengembangan.
            Ika Rudianto, Koordinator TI perpustakaan Unair ketika ditemui tadi sore mengharapkan agar pihak rektorat segera memberi fasilitas registrasi bagi setiap mahasiswa yang ingin mengakses internet. “Hal itu supaya akses internet tidak tergantung dari kampus B. Sehingga akan tercipta kestabilan koneksi” ujar Ika. Jika fasilitas Wi-Fi meningkat, maka jumlah pengunjung akan bertambah pula. Mengingat selama ini mahasiswa yang menggunakan akses Wi-Fi di perpustakaan kampus C bisa dibilang sangat minim. Mereka lebih memilih mengakses internet di fakultas masing-masing. Berbeda dengan konsumen Wi-Fi di kampus B yang setiap harinya selalu ramai.
            Beberapa bangunan pada perpustakaan kampus C memang sedang dalam tahap renovasi. “Begitu juga dengan fasilitas perpustakaan, terutama Wi-Fi. Akan berusaha untuk terus ditingkatkan kestabilan koneksinya. Agar tidak kalah dengan kampus B” pungkas Ika. (ula/)

Roidatul Ula A’izah
070915033

No comments:

Post a Comment