E-fest, atau English festival merupakan acara tahunan yang digelar oleh mahasiswa program studi S-1 Sasta Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga. Acara yang menggandeng siswa-siswi SMA dan siswa-siswi SD sebagai pesertanya ini dihelat 15 Mei 2011 lalu di gedung Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Unair.
E-fest sendiri mengusung lomba debat dan story telling. Sebagai acara tahunan yang diadakan oleh EDSA atau English Department Student Association, e-fest mendapatkan apresiasi yang bagus dari masyarakat. Terbukti dengan banyaknya peserta yang mendaftar. Sejak pendaftarannya dibuka, terhitung ada 100 orang yang telah mendaftar. Peserta tersebut dibagi menjadi 29 tim untuk lomba debat, masing-masing tim terdiri dari tiga orang Sedangkan untuk lomba story telling mengunakan sistem perorangan.
E-fest sendiri mengusung lomba debat dan story telling. Sebagai acara tahunan yang diadakan oleh EDSA atau English Department Student Association, e-fest mendapatkan apresiasi yang bagus dari masyarakat. Terbukti dengan banyaknya peserta yang mendaftar. Sejak pendaftarannya dibuka, terhitung ada 100 orang yang telah mendaftar. Peserta tersebut dibagi menjadi 29 tim untuk lomba debat, masing-masing tim terdiri dari tiga orang Sedangkan untuk lomba story telling mengunakan sistem perorangan.
Biaya pendaftaran yang relatif murah juga menjadi daya tarik tersendiri dari acara ini. Hanya dengan membayar Rp 140.000 per tim dan Rp 20.000 per orang untuk lomba story telling, para peserta sudah bisa membawa pengalaman bertemu dengan orang-orang baru dan bekal imu yang banyak.
"Yang lomba debat itu buat anak SMA, temanya kayak politik, agama, terus yang story telling, buat anak SD. Karena jumlah tim debatnya ganjil, akhirnya ada 1 tim yang melawan mahasiswa Sasing (Sastra Inggris – red)” Tutur, Vita, salah satu panitia e-fest. Minggu (15/5).
Lomba yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMA dan SD ini merupakan lomba dengan ruang lingkup se-Jawa Timur. Menurtnya, peserta yang paling banyak mendaftar berasal dari kota Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo.
Ketika ditanya tujuan dari acara e-fest ini, Vita menyatakan bahwa e-fest diadakan untuk memperkenalkan departemen Sastra Inggris kepada siswa-siswi SMA.
“Buat promosi, ini lho Sastra Inggris, biar anak-anak SMA itu ada gambaran tentang Satra Inggris. Kalau yang SD sih, e-fest punya goal buat meningkatkan kualitas bahasa Inggris anak SD.” Imbuhnya.
Menurut Vita sendiri, memilih hari Minggu sebagai waktu perhelatan acara juga merupakan salah satu taktik yang dilakukan panitia e-fest.
“Kan kalau hari biasa, pasti banyak yang nggak bisa, soalnya sekolah. Kalau hari Minggu kan libur. Jadi Insya Allah peserta bisa datang. Dan Alhamdullillah banyak yang daftar.” Tukasnya bersemangat. ”Lagian kalau hari minggu, kelas di kampus banyak yang kosong, kan nggak ada kuliah, jadi kita bisa pakai ruang kelas, sampai ruang sidang buat acara lombanya.” akunya sambil tertawa.
Sebagai panitia, Vita merasa puas karena acaranya mendapat banyak apresiasi yang baik dari masyarakat.
”Sudah banyak anak SD yang mahir pake bahasa Inggris.” Ujarnya senang.
Setelah melewati berbagai seleksi dan perdebatan panjang, SMA 1 Sidoarjo tim A berhasil meraih juara pertama untuk kategori lomba denat SMA, disusul SMA 2 Surabaya di peringkat ke dua, dan di peringkat ke tiga, ditempati oleh SMA 1 Sidoarjo tim B.
”Wah, nggak nyangka banget mbak, bisa menang, soalnya lawan-lawannya tangguh-tangguh. Apalagi ada yang dari satu sekolah juga, takutnya tim kita udah bisa ditebak kelemahannya. Sebenernya kalau nggak menang sih nggak apa-apa, tapi ini menang, wah..Seneng banget pokoknya.”Seru salah seorang peserta dari SMA 1 Sidoarjo. ”Semoga tahun depan bisa ikut dan menang lagi, Amin” lanjutnya bersemangat.
Ketika ditanya harapan untuk e-fest selanjutnya, Vita hanya berdoa agar e-fest dapat mengundang peserta lebih banyak dan bisa lebih baik dari tahun ke tahun.
”Pokoknya, moving on for the best laah” Candanya mengakhiri pembicaraan. (ghy)
GITA NOVIASARI (070915070)
No comments:
Post a Comment