Saturday, May 14, 2011

'Intip' Film Bersama Peeping Comm


Menjadi mahasiswa yang dapat menghasilkan suatu karya yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat tidaklah mudah. Hal tersebut dapat dilakukan melalui hal-hal kecil dan sederhana. Melalui pengembangan minat dan bakat, mahasiswa dapat menjadi sosok yang membanggakan. Dengan cara itu, mahasiswa tidak hanya akan baik secara teori, namun juga baik secara praktek. Pengembangan minat dan bakat mahasiswa inilah yang coba dicanangkan dalam program kerja Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi (HimaKom) Fisip Unair melalui 8 klub yang menjadi bagiannya. Salah satu klub yang menarik adalah klub Kajian Sinema.

Klub Kajian Sinema merupakan klub yang ditujukan bagi para pecinta film. Kegiatan yang dilakukan pun berkaitan dengan film yaitu mengkaji dan mengapresiasi sebuah film. Tidak hanya film-film Hollywood yang dikaji, melainkan juga film-film major dari Indonesia, film indie, dokumenter, hingga film festival.

Klub yang sering disebut dengan Peeping Comm berbeda dengan klub Audio Visual (AV), yang juga merupakan klub HimaKom. Klub AV lebih fokus pada produksi sebuah video. "Klub Kajian Sinema ini khusus 'membaca' dan 'membedah' sebuah film. Kalau Klub AV justru yang membuat film atau bentuk video lain. Jadi, klub AV bisa dikatakan lebih ke praktiknya daripada teorinya", jelas Marlyani Purbawati, ketua Klub Kajian Sinema. "Klub Kajian Sinema sangat berbeda dengan Klub AV karena kami ingin teman-teman mahasiswa bisa lebih fokus dalam mempelajari sesuatu." tegas Agustino Sasongko, mantan Ketua HimaKom yang merupakan founding father klub-klub di HimaKom Fisip Unair.

Adanya klub ini disambut baik oleh mahasiswa Komunikasi Unair. Terbukti dari banyaknya anggota yang terdaftar dari klub Peeping Comm sebanyak 28 orang. Terdapat 12 mahasiswa angkatan 2010, 10 mahasiswa angkatan 2009, dan 6 orang mahasiswa dari angkatan 2008. "Sebenarnya jika digabung dengan angkatan 2007, anggota Peeping Comm menjadi sekitar 40 orang. Namun, kebanyakan dari mereka merupakan anggota pasif." papar Marlyani.

Anggota klub Peeping Comm ini sama sekali tidak merasa berat dengan kegiatan rutinnya. Kebanyakan dari mereka suka dan enjoy membedah suatu film. "Seru banget ikutan Peeping Comm! Bisa nonton film tiap minggu, dapat ilmu pula. Pokoknya ini adalah cara belajar yang paling menyenangkan yang pernah ada!" ungkap Trifena sambil menggebu-gebu yang juga merupakan anggota Peeping Comm.

Peeping Comm telah berjalan aktif di HimaKom selama dua tahun sejak tahun 2009. "Kalau nggak salah, klub ini sudah ada sejak tahun 2007-an. Didirikan oleh mahasiswa Komunikasi yang sekarang menjadi dosen saya. Namun, pada tahun 2009, Peeping Comm ini dijadikan klub resmi di HimaKom", cerita Marlyani.

Berbagai bentuk kegiatan pun direalisasikan melalui kegiatan rutin maupun insidental. Kegiatan pun dilakukan satu minggu sekali. Setiap Jumat jam 10 pagi, para anggota klub ini pun berkumpul di Mini Theater Gedung A Fisip Unair. Mereka bersama-sama menonton sebuah film dan kemudian membedahnya. Film yang ditonton pun bukan film yang asal dipilih. Setiap bulan para anggota Peeping Comm menentukan tema dan film yang akan diputar. "Jadi, setiap bulan kami punya tema film yang berbeda-beda agar kami bisa memiliki wacana dan perspektif baru dalam mengkaji sebuah film", papar mahasiswa berjilbab ini.

Pada bulan November 2010, misalnya. Klub Peeping Comm mengangkat tema Queer. Film-film yang ditonton pun adalah film yang banyak membahas isu gender seperti TransAmerica, Detik Terakhir, dan Coklat Stroberi. Tema menarik lain juga pernah diangkat oleh Peeping Comm. Pada bulan Oktober 2011, klub ini mencoba membahas mengenai film-film yang bertemakan perempuan seperti Perempuan Berkalung Sorban. Melalui film-film yang bertema berani dan unik ini, anggota Peeping Comm menjadi lebih terbuka terhadap wacana-wacana yang ada dalam masyarakat. "Film kan bisa dikatakan sebagai gambaran dari realitas, nah melalui film, aku menjadi tau apa dan mengapa realitas ini terjadi, walau terkadang tidak semua yang digambarkan dari film itu benar adanya sih", aku Roidatul Ula, mahasiswa semester 4 yang juga anggota Peeping Comm.

Selain kegiatan rutin, klub Peeping Comm ini juga sering menerima kerjasama dari pihak luar untuk mengadakan acara. Beberapa diantaranya adalah Acara Screening, Seminar  dan Bedah Film "?" dan Screening Festival Film Asia Afrika 2011. Acara Screening, Seminar, dan Bedah Film "?" diselenggarakan pada 11-12 April 2011. Acara yang mendatangkan Hanung Bramantyo sebagai sutradara film "?" ini pun sukses menarik massa dari berbagai kalangan. "Kami merasa senang dapat menyelenggarakan acara ini. Bonusnya, kami bisa bertemu langsung dan belajar dari Hanung Bramantyo! Sungguh pengalaman yang tak terlupakan." kenang Mutiara Ratna Ayu, salah satu anggota Peeping Comm. Perasaan yang sama pun dirasakan mahasiswa semester empat ini pada saat membantu penyelenggaraan Screening Film Asia Afrika 2011.

Para anggota Peeping Comm mengakui banyak manfaat yang didapat dalam mengikuti klub ini. Mereka berpendapat bahwa melalui film, mereka dapat belajar memahami dunia yang ada sebab film merupakan representasi dari realitas yang ada. Mereka berharap apa yang telah dilakukan sekarang dapat membuahkan hasil di masa depan. Tidak hanya bagi diri mereka sendiri, namun juga bagi orang lain. Anggota klub ini pun juga berharap agar nantinya Peeping Comm ini dapat berkontribusi pada duniaperfilman Indonesia

No comments:

Post a Comment