Senin (9/5) merupakan hari yang membingungkan bagi Radit (20) mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran ini. Pasalnya, hari itu ia kehilangan helm yang ditaruhnya di atas motor. Hal ini baru dialaminya kali ini, tentu saja membuatnya sangat panik.
Pada hari itu, pria yang akrab dipanggil Komandan oleh teman-temannya sedang ada urusan yang mengharuskan dirinya untuk bertemu dosen di gedung S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. “Waktu itu aku buru-buru mau ketemu dosen, jadi markirin motor asal di depan masjid aja,trus asal naroh helm di spion,” kata Radit. Kali itu, dia merasa aman-aman saja karena ada petugas parkir yang biasa mengawasi setiap motor yang ada disitu.
Setelah selesai bertemu dengan dosen, ia yang hendak kembali ke gedung D3 FEB UNAIR lalu ia mendapati bahwa helm yang semula ditaruhnya di spion motor ternyata sudah menghilang. “Pas waktu itu aku langsung panik lah, soalnya baru kali ini aku kehilangan helm. Sebenernya bukan masalah harga dari helm itu, tapi gimana cara pulang kalao nggak pakai helm, kan pasti ditilang polisi,” ujar mahasiswa angkatan 2009 ini.
Menurut penjelasannya, yang pertama dia lakukan adalah bertanya kepada petugas tiket mobil yang berada di depan UNAIR tetapi petugasnya tidak tahu tentang helm yang hilang dan itu bukan menjadi tanggungjawab dari petugas tiket tersebut. Lalu, pria yang berasal dari Madura ini mencoba bertanya kepada teman-temannya untuk memberikan solusi agar dapat menemukan kembali helmnya tersebut.
Setelah mendapat masukan dari teman-temannya, Radit memilih untuk menanyakan kepada petugas parkir motor yang ada di parkiran S1 FEB UNAIR. Saat itu, ia menanyakan kepada Pak Mat yang sedang bertugas. Ternyata helm milik pria yang memiliki impian menjadi seorang polisi ini sengaja diambil oleh pak Mat. “Saya sengaja ngambil helmnya anak itu. Soalnya, dia udah salah parkir. Sekarang sudah tidak boleh parkir di depan masjid lagi. Kan udah ada gedung parkir baru khusus motor,” katanya.
Memberikan efek jera, itulah yang dilakukan Pak Mat kepada mahasiswa yang suka parkir sembarangan atau tidak pada tempatnya. “Saya tidak ada maksud apa-apa sebenernya, tapi cuma mau mengingatkan saja kalau dia sudah salah parkir. Selain itu juga saya mau mengantisipasi kalau-kalau helmnya malah diambil sama orang beneran, kan malah kasihan dia.” Jelas pria paruh baya tersebut. “Seterburu-burunya mahasiswa, sebaiknya ya parkir itu ditempat yang bener, yang sudah jelas-jelas aman. Daripada asal parkir diluar, malah besar kan resikonya.” Tambahnya.
No comments:
Post a Comment