Saturday, May 14, 2011

Nyaman dengan si Robot Hijau

Teknologi yang ada di masyarakat saat ini telah mengalami perkembangan pesat, khususnya teknologi komunikasi. Bermacam gadget seperti handphone, smartphone, notebook, Blackberry, sudah tak asing di telinga. Gadget-gadget itu yang menawarkan fitur-fitur yang sophisticated alias canggih. Berselancar di dunia maya, berinteraksi di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, sekarang bukan hal yang sulit.

Tentunya gadget tersebut tidak hanya mengunggulkan fitur-fitur jejaring sosial belaka, melainkan juga aplikasi menarik lainnya. Perang fitur canggih seperti sedang terjadi antara perusahaan-perusahaan raksasa penyedia produk teknologi komunikasi. Di antaranya lahir smartphone bersistem operasi Android.

OS (Operational System) Android dengan icon robot berwarna hijau ini masih terbilang baru di Indonesia. Belum genap 2 tahun sejak handphone dengan OS ini masuk di Indonesia pada sekitar awal bulan Maret tahun lalu. Layaknya teknologi baru pada umumnya, masyarakat perlu beberapa waktu untuk mengadopsinya. Meskipun demikian, akhir-akhir ini ponsel berbasis Android sudah menjadi kategori smartphone dan banyak peminatnya. Salah satunya adalah Nadia.

Gadget yang dimilikinya adalah LG Optimus One dengan OS Android Froyo 2.2. Sudah sepatutnya teknologi dimiliki untuk benar-benar dimanfaatkan, bukan hanya untuk gaya-gayaan. Nadia mengaku ponsel miliknya sangat bermanfaat. Sebagai mahasiswi, ia sering berkirim e-mail demi keperluan tugas kuliahnya. Dengan ponsel Android yang ia miliki, sangat dimungkinkan untuk browse e-mail dan membuka attachment dokumen Word yang dikirimkan teman sekelompoknya. Begitu juga dengan file Powerpoint maupun Excel.

Tetap berhubungan dengan teman-temannya di dunia maya juga dimudahkan dengan fitur Facebook dan Twitter bawaan ponselnya. Selain itu ia bisa dengan mudah mengupload foto-fotonya ke Facebook, dan juga tak jarang ke blog pribadinya.

Cewek asal Gresik ini mengaku masih sering nyasar di jalan-jalan Surabaya yang menurutnya ruwet. Untung bagi Nadia, fitur GPS yang tertanam dalam ponselnya bisa membantunya menemukan jalan kembali ke kampus atau kos tempatnya tinggal. Terlebih lagi layanan GPS di hape-nya tidak dikenai biaya alias gratis. Cukup membutuhkan jaringan internet HSDPA yang dapat diaktifkan pada ponselnya.

Apa artinya ponsel canggih bila tak menyajikan hiburan yang lengkap? Bila sedang merasa bosan, Nadia biasanya membuka Android Market. Disana ia tinggal memilih dari beribu-ribu pilihan, aplikasi apa yang ia inginkan. Semuanya bisa langsung diinstall secara gratis. Baru-baru ini ia mengunduh aplikasi permainan Angry Birds dan Fruit Slice yang sedang digemari mahasiswa-mahasiswa sepertinya. Keduanya dapat membantu menghilangkan penatnya selepas kuliah.

Selain game, masih banyak aplikasi lain yang bisa ia temukan di Market. Misalnya aplikasi resep-resep makanan, penanda baterai, Manga (komik jepang, red) reader, Al-Qur’an, Injil, bahkan berbagai versi Kamasutra. Namun kata Nadia tidak semua dari aplikasi itu berkualitas. Perlu diperhatikan review produknya. Bila banyak pengunduh sebelumnya menyatakan puas, maka tak apa untuk turut mencobanya.

Cewek yang tercatat sebagai mahasiswi Psikologi UNAIR ini juga sering melihat-lihat video di situs YouTube. Didukung dengan kecepatan layanan paket broadband tanpa batas yang dilanggan olehnya, Nadia dapat langsung menonton video tanpa proses buffering. Tentu ini berlawanan dengan yang terjadi biasanya, dimana buffering video YouTube memakan waktu lama. Layar sentuh yang cukup lebar juga membuatnya nyaman menonton.

“Pokoknya nggak kalah sama iPhone,” candanya.

Teknologi begitu pesat berkembang seiring dengan manusia yang terus berkembang pula. Hal ini tampak pada banyaknya prototype gadget-gadget canggih yang akan segera diwujudkan di tahun-tahun mendatang. Beberapa tahun lagi, ponsel Android milik Nadia mungkin akan menjadi old-fashioned alias barang jadul.

(by Arifiana Shima E.)
(070915003)

No comments:

Post a Comment