Tuesday, May 17, 2011

Dibalik Profesi Seorang Satuan Pengamanan

SEDANG BERJAGA: Baharuddin di depan pos I kampus C Universitas Airlangga Surabaya
Kebanyakan orang menganggap profesi sebagai Satuan Pengamanan atau lebih dikenal dengan Satpam merupakan pekerjaan kecil. Namun, siapa mengira dibalik seragam putih dengan beberapa atribut yang menempel di tubuhnya, seorang satpam mengemban tugas yang tidak cukup mudah. Contohnya saja, satpam yang bertugas di kampus C Universitas Airlangga Surabaya.

Tak hanya seperti kelihatannya yang seolah hanya duduk-duduk santai di pos jaga atau berkeliling mengitari kampus dengan menaiki motor, mereka memiliki tugas yang lebih berat. Dari yang paling sederhana adalah melakukan pelayanan terhadap pimpinan, mahasiswa, atau tamu yang berkunjung ke kampus C. Misalnya saja member senyum ramah serta memberi informasi jika ada orang yang bertanya mengenai kampus. Untuk masalah memberi senyum, mereka memang telah dilatih agar melakukan itu dengan alasan keramahan. Karenanya, seorang satpam tidak selalu identik dengan tubuh kekar dengan muka garang dan sikap yang galak. Dibalik itu semua, para satpam adalah sosok ramah, yang siap melayani orang-orang yang butuh informasi.

Tugas berikutnya adalah mengamankan aset-aset kampus. Tugas yang satu ini merupakan tugas paling berat. Karena jika ada kehilangan, orang nomor satu yang ditanyakan pertanggungjawabannya tak lain tak bukan adalah satpam yang sedang bertugas waktu itu. Tugas yang tak kalah penting lainnya adalah menjaga nama baik perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk itu adalah menertibkan tindak asusila yang beberapa kali pernah terjadi di sekitar kampus.

Tindakan tersebut biasanya dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Jika tertangkap basah, satpam tidak segan-segan untuk menegur serta menanyakan identitas mereka. Jika diketahui mahasiswa unair, maka satpam akan menyuruh mereka menulis surat pernyataan bahwa tidak akan melakukan perbuatan itu lagi. Satpam juga akan mencatat nama-nama anak yang melanggar aturan tersebut dalam buku laporannya. Hal itu dilakukan untuk memberi efek jera. Dan akhirnya, tak jarang pula mereka menasehati mahasiswa agar tidak melakukan sesuatu yang jelas-jelas mereka pahami sebagai perbuatan tercela. Namun, satpam tidak sampai melaporkan ke polisi. “Mereka (mahasiswa yang melanggar) kan juga anak kami sendiri (mahasiswa Unair), jika melanggar kami akan memberi sanksi intern dan menasehati agar tidak mengulanginya lagi.” Ujar Baharuddin, Komandan Kelompok yang sedang jaga shift pagi di kampus C Unair.

Mengenai struktur kerja satpam kampus Unair, yang paling tinggi dijabat oleh Komandan Satpam yang kemudian membawahi Komandan Regu (Danru). Sedangkan Komandan Regu membawahi Komandan Kelompok (Danpo) yang bertugas di tiap unit kampus, yaitu kampus A, B, dan C. Baharuddin adalah Danpo kampus C. Beliau membawahi sebelas orang angggota satpam dalam satu shift. Ketika ditemui kemarin, Baharuddin dengan satu rekannya sedang berjaga di pos satu unit kampus C. Keseluruhan jumlah pos di kampus C terdapat empat buah, yakni di pintu masuk, pintu samping bagian Utara, pintu belakang, serta di dekat Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Baharuddin dan anggotanya berjaga mulai pukul 06.00 pagi sampai pukul 14.00. kemudian dilanjutkan shift malam, yakni pukul 14.00 sampai pukul 06.00.

Saat ditanya mengenai suka duka bekerja menjadi satpam kampus, beliau menjawab bahwa jadi satpam kampus itu gampang-gampang susah. Gampangnya, beliau selalu berusaha mensyukuri pekerjaan yang didapatnya untuk menafkahi anak istri. Apalagi seorang satpam sudah mempunyai gelaj Pegawai Negeri Sipil. Susahnya, pekerjaannya itu tidak memberinya banyak waktu libur. Dalam seminggu, satpam hanya mempunyai jatah libur satu hari. Itupun dilakukan bergantian tiap anggota. Menurut Baharuddin, tidak boleh jika dalam satu hari ada dua satpam yang absen. Hari libur, seperti Hari Raya pun juga tidak member kesempatan pada mereka untuk lebih lama berkumpul dengan keluarga di rumah. “Kalau hari libur justru pengamanan ekstra ketat, mengantisipasi orang luar yang mengambil kesempatan moment liburan untuk melancarkan kejahatan.”ujar satpam yang sudah Sembilan tahun bekerja di Unair itu.

Mendengar cerita Baharuddin di atas, jelas terlihat betapa pentingnya tugas Satpam. Ya, satpam memang merupakan bagian terkecil dalam suatu struktur perusahaan. Satpam juga tidak membantu meningkatkan input perusahaan. Namun tanpa satpam, perusahaan belum tentu bias menjaga aset serta kredibilitasnya.

No comments:

Post a Comment