Penuh sesak dan padat itulah gambaran umum situasi area parkir di FISIP Universitas Airlangga. Sepertinya jumlah kendaraan sepeda motor tidak sebanding dengan space parkir yang di sediakan oleh pihak kampus, apalagi tidak ada kebijakan tiap mahasiswa harus parkir di area parkir fakultas masing – masing, sehingga menyebabkan mahasiswa fakultas lain kerap kali parkir di Fisip UNAIR semakin menambah sesak lahan parkir tersebut. Belum lagi dengan masalah keamanan lingkungan parkir yang masih sering terjadinya kehilangan helm, jaket dan asesoris motor. Dikarenakan minimnya pengawasan dari pihak keamanan kampus dan di tambah dengan kurangnya kesadaran para pengguna lahan parkir untuk mengamankan sendiri barang bawaannya.
Apakah tidak ada kebijakan untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman dalam masalah parkir dari pihak kampus sendiri?. Sejauh ini, pihak kampus sendiri telah menambah fasilitas keamanan dengan bekerja sama dengan Secure Parking (perusahaan jasa pelayanan pengelolaan perparkiran). Dengan menempatkan loket parkir di setiap area parkir semua fakultas, nyata nya masalah – masalah seperti kehilangan dan ketidakmuatan lahan parkir masih sering terjadi. Juni Kurniawan salah seorang operator loket Secure Parking di FISIP menuturkan, “ Sebenarnya, pihak Secure Parking tidak melayani penitipan helm dan barang bawaan lainnya, cuma ya anak-anak sering naruh helmnya diatas bilik loket, nanti kalau hilang pihak kami tidak nanggung, tapi tetap saja yang di salahin ya kami ini, padahal itu diluar pengawasan kami”. Belum lagi masalah penunjukan STNK setiap motor yang akan keluar dari area parkir, masih saja banyak mahasiwa yang tidak membawa STNK, sehingga harus menunjukan KTM dan dicatat identitas KTM nya sesuai kebijakan dari Secure Parking dan pihak kampus.
“Lahan parkirnya FISIP ini kurang luas, karena mahasiswa tiap tahun akan bertambah dan tidak diimbangi dengan perbaikan sistematika dan perluasan lahan parkir di FISIP sendiri”, tutur Juni yang ditemui di area parkir FISIP UNAIR. Jam operasional kerja para operator loket parkir hanya sampai jam 11 malam, namun sering kali banyak mahasiswa yang meninggalkan motornya di area parkir hingga berhari-hari tanpa meninggalkan pesan ke operator yang sedang bertugas. “ Biasanya, motornya ditinggal pulang kampung atau ospek keluar kota. Kalau sudah seperti itu tindakan kami hanya sedikit mengempesi ban motor tersebut agar tidak ada yang mengambil”, ucap pria yang telah bekerja di Secure Parking selama 17 bulan itu. Menurut Juni, pihak Ssecure Parking telah maksimal membenahi sistematika lahan parkir di UNAIR khusus nya di FISIP,namun karena pihak kampus juga kurang menaruh perhatian terhadap kurangnya lahan yang digunakan untuk area parkir yang tidak seimbang dengan makin banyaknya penggunanya setiap tahun. “Sebaiknya, disetiap fakultas diterapkan sistem dimana setiap mahasiswa hanya bisa menggunakan lahan parkir di fakultasnya sendiri, hal ini untuk menekan jumlah motor yang seharusnya pas dengan luas lahan parkir di tiap fakultas. Jadi, kita lebih gampang ngaturnya”, ujar pria yang memiliki pendapatan sampingan sebagai makelar barang-barang elektronik itu.
No comments:
Post a Comment