Saturday, May 14, 2011

Say No To Youtube, Say Yes To Facebook


Saat kita tiba di kampus atau tepatnya berada gazebo FISIP, kalimat pertama yang kebanyakan di ucapkan oleh mahasiswa adalah “Wifinya nyala gak?”, “bisa ngenet gak?”. Sebenarnya tidak hanya saat berada di gazebo, hampir di semua tempat di kampus, hal yang ditanyakan oleh mahasiswa pasti tentang koneksi internetnya. Koneksi internet di kampus sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa, baik untuk browsing informasi, untuk mengerjakan tugas, untuk men-download  musik atau film, atau hanya sekedar untuk membuka Facebook dan yang sedang ngetrend saat ini ber-Twitter ria.
Kali ini, akan dibahas bagaimana Wifi perpustakan Universitas Airlangga yang berada di kampus B berfungsi. Tidak seperti koneksi internet di FISIP yang bisa membuka hampir seluruh situs yang ada di internet seperti situs video streaming Youtube, atau bisa melakukan kegiatan download tidak hanya sekedar browsing informasi. Maka hal tersebut berbeda dengan Wifi yang ada di perpustakan. Karena di perpustakaan para pengunjung perpustakaan dan pengguna Wifi  tidak bisa membuka beberapa situs, seperti situs video streaming Youtube, atau pengunjung tidak bisa melakukan download bila berada di perpustakaan. Pengunjung perpustakaan hanya bisa menggunakan Wifi untuk kegiatan browsing atau hanya sekedar membuka dan mengirim email.
Ternyata saat ditanya langsung, Andre, petugas TI perpustakaan mengungkapkan bahwa penge-block-an situs video streaming atau penutupan akses download memang sengaja dilakukan karena adanya keterbatasan bandwidths yang tersedia di Universitas Airlangga. Sehingga dengan adanya penge-block-an situs-situs tersebut, pembagian bandwidths pun bisa merata di seluruh Universitas Airlangga baik di kampus A, kampus B maupun kampus C. Para mahasiswa yang menggunakan Wifi dapat mengunakan Wifi di kampus masing-masing dengan nyaman.
Selain itu, perpustakaan mengharuskan para pengunjung perpustakaan yang ingin menggunakan Wifi harus mendaftar atau melakukan registrasi terlebih dahulu. Rupanya hal tersebut memiliki tujuan agar petugas TI perpustakaan dapat memantau pengunaan Wifi yang dilakukan pengunjung tersebut. Selain itu, petugas juga dapat mengetahui situs-situs apa saja yang dibuka oleh pengunjung perpustakaan terutama yang menggunakan Wifi. Tidak hanya itu, dengan cara tersebut, petugas TI dapat melakukan pelacakan bila ada mahasiswa yang melakukan tindakan-tindakan ‘nakal’ yang seharusnya tidak boleh dilakukan seperti menonton video di perpustakaan. Bila hal tersebut terjadi, petugas TI akan langsung memblokir mahasiswa tersebut sehingga tidak dapat menggunakan Wifi yang ada di perpustakaan, keculai mahasiswa tersebut membawa surat peryantaan maaf dan permohonan akses Wifi perpustakaan.
Pengecekan Wifi dilakukan secara rutin setiap sebulan sekali, tapi tidak berarti petugas TI tidak bertugas dihari-hari biasa. Karena hampir setiap hari petugas TI melayani permintaan registrasi penggunaan Wifi di perpustakaan. Selain itu, petugas TI akan siap membantu pengguna Wifi yang mengalami kesulitan saat akan melakukan akses internet di perpustakaan. Karena Wifi perpustakaan yang menyala hampir 24 jam selama satu minggu mengakibatkan adanya kemungkinan trouble pada Wifi semakin besar, sehingga petugas TI selalu siap siaga untuk mengatasi trouble tersebut.
Setidaknya sekarang kita sedikit tahu tentang sistem Wifi yang bekerja di perpustakaan. Alasan mengapa akses internet Wifi di perpustakan terbatas hanya untuk situs-situs tertentu dan hanya untuk kegiatan tertentu saja. Yaitu tidak lain karena adanya keterbatasan bandwidths yang ada di Universitas Airlangga, sehingga bandwidths yang disalurkan ke seluruh fakultas yang ada di Universitas Airlangga dapat terbagi secara rata.

No comments:

Post a Comment