Barang ketinggalan di kelas seusai kuliah? Tak perlu khawatir. Pahlawan-pahlawan penyelamat akan datang. Pahlawan-pahlawan itu tak berbentuk superman, satria baja hitam atau bahkan spiderman, mereka ialah pria-pria dari bagian sarana prasarana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.
Jika Anda termasuk mahasiswa yang pelupa, maka Anda tak perlu khawatir kala tak sengaja meninggalkan barang setelah kuliah usai. Banyak yang mengira jika kalau sesuatu ketinggalan akan hilang. Akan ada orang-orang yang membantu menyelamatkannya. Mulai dari ketinggalan buku, jaket, tepak hingga dompet, mereka akan melmbantu menyimpankannya.
“Dulu aku pernah ketinggalan tempat minum, tapi untung diselametin sama masnya,” kenang Marsya Fawzia. Cewek berambut ikal ini mengaku bahwa ia adalah seorang yang agak pelupa, jadi saat itu sehabis kuliah ia lupa memasukkan tempat minumnya. Lantas ia mencarinya ke mas-mas yang bertanggung jawab untuk hal tersebut. “Awalnya masnya bilang belum ada mbak, nanti kesini aja lagi,” ceritanya. Setelah itu ia mendatangi kembali, ternyata tempat minum itu ketemu.
Setiap hari, setelah kuliah usai dan mahasiswa lantas keluar kelas, maka akan terlihat pria yang masuk dan membersihkan kelas. Menurut Ismawan, karyawan bagian sarana prasarana, dia dan teman-temannya cleaning service yang turut membantu bertugas untuk membenarkan letak kursi kuliah dan membersihkan kelas agar kuliah yang akan ada setelah itu akan berjalan dengan bersih dan nyaman. “Aku se, tugasnya memang mbetulin kursi dan mbersihin,” ungkap pria berkaca mata ini dengan tenang.
Berbagai macam barang yang tak sengaja tertinggal itu membuat Ismawan dan kawan-kawan harus menyimpannya. Ismawan lantas berujar, “Ya itu semua nanti kita simpen, banyak juga yang nggak diambil, itu numpuk,” lantas menunjuk ke arah meja di dekatnya. Barang-barang yang tertinggal itu cenderung bervariasi, “ Macem-macem, yang sering jaket, binder, tepak, Hp, pernah juga sih laptop,” ungkapnya tenang.
Ismawan merasa tindakan menyelamatkan barang-barang mahasiswa ini merupakan suatu kewajiban dari kerjaannya. “Ya gimana ya, ini kan uda kewajiban, konsekuensi pekerjaan lah,” akunya dengan logat Surabaya. Tanpa merasa berkebertan, dengan tulus ia membantu mahasiswa agar barang-barang tersebut tidak sampai ke tangan-tangan lain yang justru bisa menghilangkan. “Aku ngrasa ya cuma untung lah aku yang nemuin, bukan ditemuin orang lain, nanti takut malah dijual atau gimana gitu, kasian,” ujar pria rendah hati ini. Ia menambahkan bahwa tanggung jawabnya terhadap barang yang hilang hanya ada di lantai 3. “Dulu pernah ditanyai barang hilang di lantai 2, ya bukan tanggung jawabku,” kenangnya.
Banyak suka duka yang dirasakan oleh Ismawan sebagai ‘penyelamat’ barang ketinggalan. “apa ya, ya itu tadi, seneng kalau nemu barang, soalnya daripada ditemu orang lain, nanti takut malah ilang, kan..” tukasnya. Menurutnya daripada barang berharga mahasisiwa yang ketinggalan jatuh ditangan orang lain yang tidak jelas, bisa jadi tidak kembali. Mengenai dukanya menemukan barang ketinggalan, ia mengaku sering menemukan sound di kelas yang sehabis digunakan namun oleh mahasiswa tidak dikembalikan. “Ya dukanya kalau ada sound nggak dikembalikan, jengkel aja orang ambil sendiri tapi ditinggal gitu aja, biasanya anak Komunikasi itu,” ujarnya sambil tertawa. Pengalaman seru pun agaknya pernah dialami pria kalem itu. “Dulu pernah, pas selesai kuliah malam, kursi tak benerin, rapi, eh waktu pagi buka kelas, kursinya berubah kaya lingkaran kaya habis diskusi gitu, aku inget dulu malam jumat kliwon,” kenangnya.
Dengan tindakannya tersebut, keamanan bagi barang ketinggalan mahasiswa dapat terjamin. Dengan dibantu cleaning service, baginya dapat meringankan pekerjaan yang awalnya dikerjakan sendiri. “Tapi ya gitu, tanggung jawab jadi lebih besar soalnya kan orangnya tambah banyak,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan.
Chairina R (070810660)
express banget mbak nin -,-
ReplyDelete