Monday, May 16, 2011

Mahasiswa dan Libur Mendadak

Keputusan pemerintah yang secara mendadak mengumumkan cuti bersama untuk hari ini, Senin (16/05) membuat banyak pihak terkejut. Apalagi, pengumuman tersebut baru keluar pada hari Jumat (13/05) lalu. Tidak terkecuali para mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Beragam reaksi pun mereka lontarkan, walau pada umumnya mereka menyambut dengan baik keputusan cuti bersama tersebut.
                “Awalnya sih tidak percaya, sampai akhirnya Bu Wadek 1 yang ngomong sendiri,” ucap Rizka, mahasiswa Fakultas Farmasi. Menurutnya, wajar saja jika pemerintah mengambil keputusan yang terkesan tiba-tiba tersebut. “Biasanya kalau hari ‘terjepit’ seperti hari Senin itu kan banyak yang bolos, jadi memang lebih baik diliburkan saja. Sekalian menghormati mereka yang merayakan Waisak.” Rizka juga menyarankan agar lain kali tidak mengumumkan cuti bersama secara mendadak. “Kalau mengeluarkan pengumuman seperti ini, jangan dikeluarkan mepet waktunya,” imbuhnya.
                Hal tersebut juga diamini oleh Ellen. Mahasiswi D3 Akuntansi tersebut malah mengaku gembira. “Lumayan kan dapat libur sehari lagi. Long weekend,” katanya disambung tawa kecil. Dia tidak keberatan sama sekali dengan pengumumannya yang seolah datang tiba-tiba tersebut. “Memang sih, kesannya mendadak. Tapi yang penting kan libur,” kata Ellen lagi. Begitu mengetahui akan libur lebih lama, Ellen langsung menyusun rencana untuk pergi melepas penat. “Rencananya sih, jalan-jalan sama teman-teman.” Lantas bagaimana dengan tugas-tugasnya? “Kan bisa dikerjakan nanti,” ujarnya disambung cengiran.
                Namun ternyata tidak semua mahasiswa menyambut gembira keputusan pemerintah tersebut. Dhara, misalnya. Mahasiswi FKH tersebut malah kecewa dengan dimerahkannya tanggal 16 oleh pemerintah. “Bukan masalah liburnya, tapi pengumumannya yang mendadak,” ujarnya. Gadis yang masuk kuliah pada tahun 2009 itu berkata bahwa pengumuman saat terakhir tersebut mengganggu banyak hal, salah satunya adalah sektor pendidikan. Dhara menspesifikkan pada dirinya sendiri. “Sudah susah payah mengerjakan tugas yang harusnya dikumpulkan hari Senin, eh tahunya libur,” ujarnya. Bukankah malah bagus, bisa santai karena sudah mengerjakan tugas? “Tapi akan lebih lega lagi kalau tugasnya sudah dikumpulkan juga,” imbuhnya.
                Dhara kembali mengklarifikasi, bahwa sesungguhnya dia tidak keberatan dengan hari cuti bersama tersebut. Hanya saja, pengumumannya jangan mendadak. “Kalau Lebaran liburnya kan juga panjang, kenapa tidak dengan agama lain? Mereka juga perlu waktu untuk menyiapkan perayaan hari besarnya,” ujarnya. 

No comments:

Post a Comment