Persembahan mahasiswa FIB Unair untuk Chairil Anwar |
Aku ini Binatang Jalang…
Dari kumpulannya terbuang….
Siapa yang tak kenal syair puisi yang satu ini. Ya, Chairil Anwar. Dia memang telah tiada namun karya dan semangatnya masih banyak menginspirasi kaum muda sampai sekarang.
Begitu pula dengan mahasiswa Fakultas Ilmu budaya (FIB) Unair yang selalu akrab dengan syair syair sang maestro ini. Tak heran, bila pada tahun ini Himpunan Mahasiswa Departemen Sastra Indonesia Universitas Airlangga kembali menyelenggarakan acara Malam Chairil Anwar (MCA). Acara yang diselenggarakan untuk mengenang kepergian dan karya karya Chairil Anwar ini merupakan acara tahuan yang rutin digelar oleh HIMA Sastra Indonesia. “Acara ini pertama kali diselanggarakan pada tahun 90an dan ini memasuki tahun ke 22,” buka Gilang yang ditemui siang itu (12/05), selaku ketua pelaksana. Rangkaian acara yang bertajuk Puisi-puisi Chairil Anwar dalam Konteks Kekinian ini dimulai tanggal 5-11 Mei 2011.
Dalam kegiatan Malam Chairil Anwar ini HIMA Sastra Indonesia juga turut mengadakan berbagai lomba untuk memeriahkan acara. “Target utama dari acara kami adalah SMA, karena kami ingin memperkenalkan ranah sastra kepada mereka dan agar generasi muda menghargai budaya budaya Indonesia,” terang Gilang. Lomba yang digelar yaitu lomba baca puisi dan lomba cipta puisi se Surabaya dan sekitarnya. Lomba ini dijadikan sebagai acara pembuka yang dilanjutkan dengan seminar yang turut mengundang perwakilan mahasiswa Sastra Indonesia UPN, UNESA dan IAIN Surabaya.
F Aziz Mana sebagai penulis Antologi puisi Siti Nurbaya dan Listiyono Sntoso Dosen FIB hadir sebagai pembicara dalam seminar yang digelar di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya (09/05) ini. Dalam seminar ini dijelaskan bahwa karya karya Chairil Anwar masih banyak diminati hingga saat ini. Dalam konteks kekinian karya tersebut nampaknya masih relevan dan reperesentatif. Perlu dijadikan contoh sikap Chairil Anwar yang awalnya memang selalu melenceng dari arus oleh karena itu dia selalu merasa terasing. Namun, semangatnya untuk terus berkarya tak pernah hilang malah semakin berkobar.
Salah satu penampilan seni dan budaya mahasiswa |
Penampilan Reog, pakar sajen, karawitan SMA 6 SBY dan Terater SMK 9 SBY menambah semarak acara malam puncak (11/05) yang menandai berakhirnya acara ini. Lebih lanjut Gilang menerangkan bahwa malam puncak yang bertajuk “Ziarah” ini sebenarnya ingin mengeksplor budaya lokal yang ada dengan menyuguhkan reog salah satunya. Tak hanya penampilan dari budaya lokal, penampilan dari mahasiswa Sastra Indonesia juga turut unjuk gigi. Acara yang ditutup sekitar pukul 11 malam ini diakhiri dengan pengumuman dan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba. Gilang berharap dengan berakhirnya acara ini para pemuda generasi bangsa terus berkarya sesuai porsi kemampuan masing masing seperti hal nya Chairil Anwar. (din)
No comments:
Post a Comment