TARIK PERHATIAN: Stan "Marketing Fashion Fair" yang menyediakan berbagai macam produk fashion serta makanan ringan untuk menarik perhatian pembeli.
Hari ini (11/5), lobi kampus D3 Ekonomi ramai karena dua stan yang dibuat mahasiswa Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Pembangunan Universitas Airlangga. Stan itu didirikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Ritel yang mereka ambil semester ini. Sejak Senin minggu lalu, setiap hari mereka standby untuk menjaga stan mereka. Tema yang dipilih mengenai Fashion dan Buku. Mahasiswa yang terdiri dari dua kelas, G dan H, dibagi menjadi dua kelompok besar yang akan mengelola masing-masing satu stan.
Tema yang terpilih merupakan tema yang telah disetujui oleh dosen. Sebelum mendirikan stan tersebut, tiap kelompok wajib mengumpulkan konsep stan yang akan mereka buat. Jika tidak sesuai, dosen tidak akan memberi ijin pendirian stan. Oleh karena itu, tiap kelompok telah menyiapkan beberapa konsep, jika konsep pertama tidak diterima, bisa langsung mengajukan konsep yang lain.
Untuk mendirikan stan ini, pihak kampus sendiri memberikan modal sebesar Rp 3.000.000. Mahasiswa wajib mengumpulkan laporan individu setiap hari mengenai perkembangan toko mereka. Mereka memang harus bekerja keras selama enam minggu ini dan berkonsentrasi dengan stan mereka. Sebagai imbalannya, dalam mata kuliah Manajemen Ritel ini tidak diadakan Ujian Akhir Semester (UAS).
Tujuan dari pengadaan kegiatan ini adalah untuk melatih mahasiswa dalam memanajemen ritel (toko). Semacam simulasi agar ketika lulus nanti mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini dapat mengaplikasikan dalam dunia kerja. Banyak pelajaran yang bisa didapat dari praktek langsung ini . Diantaranya mengenai pengelolaan dan peluang bisnis ritel, perilaku belanja pelanggan, strategi pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek manajemen keuangan, pemilihan lokasi bisnis ritel dalam area perdagangan, perencanaan dan pengelolaan barang dagangan, manajemen relasional, sistem pembelian barang, strategi penetapan harga, bauran komunikasi, rancangan tata ruang toko, kualitas layanan, sistem antrean dan penanganan keluhan konsumen, serta sistem dan jaringan manajemen persediaan dalam bisnis ritel.
Stan pertama mempunyai tema “Marketing Fashion Fair”. Pada tiga minggu pertama, stan yang didirikan oleh tiga puluh tiga mahasiswa ini telah mengangkat tema fashion. Baru pada tiga minggu berikutnya mereka akan mengangkat tema buku, yang sekarang sedang dijalankan oleh kelompok lain. Beberapa atasan berbagai model, jaket, sweater, serta aksesorisnya dijual pada stan ini.
Untuk lebih memeriahkan stan fashion ini, mereka turut mendirikan cafĂ© lengkap dengan tempat duduk yang nyaman untuk nongkrong. Makanan yang disediakan berupa makanan ringan, seperti roti bakar, dan yang istimewa adalah cireng. Setiap harinya, banyak penyuka cireng yang rela mengantri untuk mendapatkan jajanan khas anak Sekolah Dasar(SD) itu. Bahkan saking ramainya, panitia pernah dengan terpaksa membatasi pembeli. “Waktu itu, stok cireng masih sedikit, kami tidak menyangka pembeli bakal sebanyak itu. untuk hari berikutnya, kami menambah stok agar mencukupi” ungkap Arta, ketua stan dari kelas G.
Stan kedua bernama “Pobia” yang merupakan kependekan dari Pojok Lobi Bawah D3. Pada tiga minggu pertama ini, mereka menjual beraneka macam buku. Mulai majalah, tabloid, novel, sampai peralatan tulis, seperti bolpoin, penggaris, dll. Stan kedua ini mengambil konsep “glammy”. Itu dibuat karena stan mereka terletak di dalam ruangan yang terkesan agak gelap. Untuk mempermanis suasana, mereka memasang banyak lampu yang berkelap-kelip. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pembeli.
Selain buku, mereka juga menjual minuman serta makanan ringan, seperti beraneka macam jus dan snack instan. Saat ditanya mengenai harapan mereka dengan adanya kegiatan ini, kebanyakan memanfaatkan ajang ini untuk latihan “Dengan kegiatan ini, aku bisa belajar banyak. Nggak hanya teori, disini kami dituntut mengelola secara langsung bisnis ritel yang kami dirikan sendiri. Dan keuntungan yang mengikuti adalah laba yang kami peroleh dari hasil jualan. Hehehe” ujar Agung, salah satu anggota stan pobia. (ula)
Roidatul Ula A'izah
(070915033)
(1) Judul sama sekali tidak menarik (2) Benarkah ini ajang belajar mahasiswa D3-Ekonomi? Bukankah hanya D3 Pemasaran saja yang terlibat - sedangkan D3 Akuntansi, Pajak, Perhotelan, dan Perkantoran tidak terlibat? (3) Penyajian berita juga tidak efisien - banyak kalimat dan informasi yang sebenarnya tidak perlu disajikan. (4) Untuk sebuah artikel berita, tulisan ini terlalu panjang.
ReplyDelete