SURABAYA - Keramaian sudah terlihat di lobby gedung D3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga sejak hari senin (1/5). Lobby yang biasanya terlihat lengang dan sepi berubah menjadi ramai dan terdapat stan-stan yang berjejeran seperti bazaar dimana banyak mahasiswa yang berjualan disitu. Sejak hari itu, mahasiswa mata kuliah Manajemen Retail melakukan praktek menjual secara langsung. Kuliah praktek ini akan berlangsung selama tiga minggu sampai tanggal 15 mei 2011.
Mahasiswa Manajemen Retail ini tidak bekerja secara individu, melainkan berkelompok. Pembuatan kelompoknya berdasarkan kelas, sehingga satu kelas mempunyai satu kelompok. Kali ini, ada dua kelas yang mengikuti kegiatan ini. Mereka merencanakan sendiri produk apa yang akan mereka jual. Selain itu, mereka juga mengumpulkan dana sendiri untuk dijadikan modal.
Berbagai macam produk diperjual-belikan disini. Produk yang dijual mulai dari makanan hingga pakaian juga tersedia. Untuk makanan mereka menjual berbagai macam snack atau makanan ringan, cireng, dan pentol. Selain itu mereka juga menjual berbagai macam minuman dingin mulai dari air mineral kemasan gelas hingga Pop Ice. Selain makanan dan minuman, pakaian pria dan wanita juga ada. Mereka menjual pakaian bekas yang kondisinya masih bagus dan memiliki kualitas yang masih bagus juga. Selain pakaian bekas, mereka juga menjual pakaian distro seperti topi, kemeja, kaos, rok, celana panjang, dan celana pendek.
Harga yang ditawarkan juga bervariasi menurut jenisnya, untuk makanan mereka mematok harga mulai dari Rp. 500,- hingga Rp. 3.000,-. Harga untuk minuman berkisar Rp. 500,- hingga Rp. 3.000,- Sedangkan untuk pakaian, mereka memberi harga mulai dari harga Rp. 20.000,- Hingga Rp. 100.000,- .
Dalam menentukan harga, mereka harus memikirkannya secara matang dan benar. “Kita tidak bisa asal memberi harga pada setiap produk, karena kita juga harus memikirkan berapa harga awal, lalu biaya transportasi dan lain-lain, sehingga saat kita menjual nanti kita mendapatkan laba, bukan malah kita rugi” ujar Dadhit Rendarwanto, mahasiswa mata kuliah Manajemen Retail.
Banyak keuntungan yang didapat dari kegiatan ini, misalnya para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Manajemen Retail dapat mempraktekkan langsung ilmu serta teori-teori yang didapat selama di kelas. Selain itu, mereka juga menjadi lebih paham karena langsung dipraktekkan. “Kuliah praktek seperti ini membuat kita tidak jenuh. Soalnya biasanya kita hanya mendengarkan dosen menerangkan saja di depan kelas, tetapi kalau ada seperti ini, jadi ada variasinya. Bikin gak bosen” ujar Dadhit. “selain itu, kan ini semuanya pakai modal sendiri, jadi kita sekelompok mengumpulkan dana buat dijadikan modal. Karena pakai dana sendiri, jadi nanti di akhir kegiatan ini, kita akan dibagikan hasil untung yang kita peroleh selama penjualan disini” tambahnya.
Kuliah praktek ini juga memiliki tujuan awal yang menjadi dasar dari kegiatan ini. Tujuan diadakannya kegiatan seperti ini yaitu agar para mahasiswa bisa merasakan bagaimana caranya memulai usaha khususnya di bidang perdagangan. Bagaimana susah dan gampangnya dalam mencari produk yang akan dijual. Selain itu, agar mereka melihat dan mengetahui kebutuhan konsumen yang beraneka ragam. Selain itu, tujuan lainnya dari kegiatan ini yaitu agar mahasiswa memahami secara pasti bagaimana caranya menentukan harga jual produk tersebut agar produk itu bisa laku terjual dan juga masih bisa mendapatkan keuntungan meskipun sedikit tanpa menaikkan harga begitu tinggi.
IMHO, mestinya berita seperti ini juga disajikan dengan narasumber yang lebih kredibel, yaitu dosen mata kuliah yang bersangkutan. Alinea terakhir seharusnya disusun bukan dari persepsi penuls artikel tapi dari narsum resmi.
ReplyDeleteSebagai sajian berita, penyampaian informasi di tulisan ini cukup baik.
Tulisan ini sebetulnya punya banyak potensi untuk dijadikan EMPAT artikel - namun krn diringkas menjadi satu, kesannya dangkal. Kalau saya jadi penulis artikel ini dan diminta menyerahkan satu judul artikel saja, saya akan fokus memotret kehidupan si aktor ludruk perias wajah - status mahasiswa di kota besar tapi masih suka ludruk dan bisa menjadi perias wajah, kombinasi yang kurang lazim, sehingga sangat sexy untuk sebuah berita feature yang sangat humanis.
ReplyDelete