Menciptakan suatu peluang usaha bukanlah hal yang mudah. Namun Indra (24) dan Sururil (23), mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, berani mencoba menjadi wirausahawan dengan membuka bisnis Es Puter Pak Min di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya, Kampus B UNAIR. Indra mulai berjualan Es Puter ini sejak September 2010.
“Awalnya saya mengajukan proposal ke Dekan FIB UNAIR dan bagian Kemahasiswaan FIB UNAIR. Waktu itu ditawarkan kepada para mahaasiswa yang ingin menjadi wirausahawan dan kebetulan kampus juag memberikan fasilitas.” ungkap Indra yang ditemui pada hari Selasa (10/5/2011).
Indra pun mengajak Sururil untuk berjualan Es Puter Pak Min ini. Dengan modal awal Rp 1 juta, Sururil mengatakan mereka dapat membeli gerobak, es puter dan wadah untuk es puter.
“Lebih baik jadi wirausahawan daripada menjadi Pegawai Negeri Sipil” kata-kata itulah yang senantiasa diingat oleh Indra.
“Dulu kita sering nongkrong di Es Puter Pak Min yang ada di Manyar dan suka es puter. Kayaknya lumayan juga kalau jualan es puter ini di kampus. Ya lumayanlah untuk coba-coba jualan,” jelas Indra.
“Murah, meriah, hemat dan halal” – tagline Es Puter Pak Min, Terang Bulan Mini dan Jagung Manis yang dijual oleh Indra dan Sururil.
Aneka rasa es puter di jual oleh Indra dan Sururil, seperti rasa coklat, durian, nangka, vanilla, kelapa muda, kacang hijau, dan ketan hitam. Harga es puter juga bervariasi dari Rp 3.000,- untuk cup kecil, Rp 4.000,- untuk piringan kecil dan Rp 6.000,- untuk gelas. Indra dan Sururil menambahkan topping sebagai kreasi dari Es Puter Pak Min Rp 500 untuk 1 topping dan Rp 1.000 untuk 3 topping.
Selain menjual es puter Pak Min, Indra dan Sururil menambah makanan Terang Bulan Mini dan Jagung Manis untuk menambah produk yang dijual di kampus FIB UNAIR. Ada varian rasa coklat, kacang, keju, choco chips, kismis, strawberry, meises warna warni untuk terang bulan mini. Harga terang bulan mini bervariasi antara Rp 4.000,- (original), Rp 5.000,- untuk 1 topping hingga Rp 8.000,- untuk terang bulan dengan topping special. Sedangkan untuk jagung manis dijual dengan harga Rp 3.500,-.
Sejak awal membuka usaha Es Puter Pak Min ini, Indra telah memperkerjakan 1 orang untuk membantu berjualan di kampus FIB UNAIR karena Indra dan Sururil masih belum memulai mengerjakan skripsi.
“Karena sekarang ini saya dan Sururil lagi skripsi jadi nggak begitu mengganggu kegiatan kuliah kami dengan berjualan es puter ini,” jelas Indra.
Kesulitan dalam menjalani usaha ini adalah melakukan promosi, hal tersebut diakui oleh Indra sebagai pencetus ide bisnis Es Puter di kampus FIB UNAIR.
“Kita sih nggak nyebar brosur, ya promosi paling ikutan buka stan di acara-acara kampus. Kayak waktu itu ada acara di lapangan parkir perpustakaan. Beberapa pembeli ada yang nggak tau klo ada es puter yang dijual di FIB. Ya lewat acara-acara di kampus itu sih promosinya,” ungkap Indra.
Pendapatan Indra dan Sururil perhari kira-kira Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,-. Namun pendapatan mereka sempat mencapai angka Rp 300.000,-. Pendapatan tersebut bukanlah pendapatan bersih dari bisnis mereka karena mereka harus membayar sewa tempat di kampus FIB UNAIR sebesar Rp 200.000,-.
Saat ini, Indra dan Pururil sudah mengembangkan usaha mereka dengan berjualan Terang Bulan Mini di SMEA Kotijah Surabaya. (aak)
Amanda Anindita Kirana - 070915045
Ini berita yang ringkas, tidak terlalu bertele-tele, tapi cukup informatif. Karena mahasiswa berjualan makanan itu hal yang biasa, menampilkan informasi produk secara lebih detil (alinea 5-6) adalah langkah yang bagus.
ReplyDeleteThis is one of my favorites.
Lanjutkan, semoga sukses dan tetap eksis untuk memberi inspirasi anak muda berwirausaha
ReplyDelete